Review Film One Cut of the Dead, Melihat Sisi Lain Dari Dunia Perfilman!

One Cut of the Dead

One Cut of the Dead sendiri adalah sebuah film berdurasi 90 menit yang sebelumnya sudah dirilis di Jepang pada bulan November 2017 yang lalu. Sejak film ini diluncurkan, One Cut of the Dead atau yang dalam bahasa Jepangnya berjudul ‘Kamera o Tomeru na!‘ ini merupakan film dengan budget yang minimal, di mana seluruh pemerannya bukanlah aktor terkenal dan hanya tayang di bioskop Jepang selama 6 hari. Film ini kemudian mulai menarik perhatian internasional ketika sempat tayang di Udine Far East Festival, di mana film ini keluar sebagai runner-up melalui voting penonton, hingga mendapatkan standing ovation.

One Cut of the Dead

Tim Nekonoto sendiri diberi kesempatan untuk menyaksikan film ini melalui media screening, dan hanya ada satu kata yang terpikirkan setelah selesai menonton, LUAR BIASA! Awalnya mungkin agak skeptis, bagaimana bisa film low budget dan poster yang menurut saya kurang menarik perhatian ini, bisa begitu mendapatkan feedback positif di dunia, bahkan hingga mendapatkan 100% score di Rotten Tomatoes. Setelah selesai menonton, terjawab sudah kenapa. One Cut of the Dead selain merupakan sebuah film yang sangat menghibur, juga merupakan sebuah film yang sangat unik. Bisa dibilang, ini adalah sebuah genre baru dalam dunia perfilman, mindblowing! One Cut of the Dead sendiri bercerita tentang sekelompok movie maker yang sedang membuat film bergenre zombie di sebuah gedung tua. Gedung ini bukan gedung biasa. Ada cerita yang mengatakan bahwa sebelumnya gedung tersebut digunakan oleh pihak militer Jepang untuk percobaan membangkitkan mayat hidup. Namun ternyata, ada zombie beneran yang datang dan meneror para aktor tersebut. Tadinya hanya syuting film, kini menjadi bencana sungguhan! Sanggupkah mereka bertahan hidup? Di tengah kekacauan tersebut, sang sutradara yang sangat ingin membuat film bagus, malah meneruskan proses syutingnya tanpa cut karena ingin adegannya terlihat nyata!

One Cut of the Dead

One Cut of the Dead adalah film yang sangat berbeda dimana 37 menit pertama pengambilan gambar dilakukan tanpa henti. Film ini bertransformasi dari sebuah film zombie menjadi film unik yang sangat berbeda dari film yang pernah ada. Sebuah karya yang kocak, menghibur, dan original. Ternyata di balik semua hal yang terjadi, banyak plot twist yang sama sekali tidak bisa diduga oleh para penonton! Bahkan saya yang sudah memiliki ekspektasi bahwa film ini akan sebagus yang orang-orang katakan di review, ternyata malah mampu melebihi ekspektasi saya. Bagaimana cara menggabungkan film zombie survival dengan genre komedi? Bukankah dalam zombie survival tidak ada yang lucu? Hal yang tidak mungkin tersebut ternyata mampu dikemas dengan cukup baik dalam film One Cut of the Dead ini.

Dari film ini juga, para penonton bisa belajar banyak tentang dunia perfilman. Bagaimana proses deal film, kehidupan sehari-hari para kru film, kelakukan aktor, proses rehearsal, efek-efek dalam film, proses syuting, hingga penggambilan gambar. Ternyata tidak semua yang tertangkap kamera, diambil dengan mudah! Banyak hal yang harus dikorbankan untuk menggambil gambar yang sempurna, sampai bagaimana cara mengatasi hal-hal tidak terduga yang terjadi selama proses syuting. Apalagi dalam One Cut of the Dead ini, film ditampilkan live di mana kamera tidak boleh berhenti merekam!

One Cut of the Dead

Secara keseluruhan, film One Cut of the Dead ini sangat layak untuk ditonton! Dijamin tidak akan menyesal, apalagi menurut saya jarang ada film dengan genre terobosan seperti ini di pasaran. Sang sutradara, Shinichiro Ueda memang patut mendapat pujian atas film yang telah dibuatnya ini. Karena saya tidak ingin memberikan review dengan spoiler, mari langsung saja nonton film ini di bioskop, yang sudah mulai tayang sejak hari ini, tanggal 28 November 2018. Yuk langsung cus!

Comments

comments

Anime enthusiast. Dreaming of living the dream through anime world. Originally (and still) a Graphic Designer. Very passionate to work in media industry and meet her idol directly.